Omkicau – Penilaian Kontes Burung Kicau Halo kicau lovers, memelihara burung kicau memang mengasyikan bagi para pecintanya. Ditambah lagi yang paling seru ialah menurunkannya ke arena kontes kicauan dan berhasil
memenangkannya tentu selain banyak hadiah yang diraih bisa berupa uang tunai, trophy dan juga sertifikat. Ada kepuasan tersendiri yang didapatkan oleh para kicau mania ketika
berhasil meraihnya. Saat di area gantangan disana bertemunya banyak burung kicauan yang kualitasnya bagus-bagus, ada yang sudah berpengalaman meraih juara, ada juga pemula yang
masih malu-malu untuk bersaing. Dari sebanyak itu pesertanya yang saling berkicau bersahutan ditambah riuhnya suara dari penontonnya membuat kita yang berada disana terkadang
pusing mana burung yang pantas menjadi juara dan mana yang masih kurang kriterianya. Tak jarang ada perdebatan dimana burung yang kualitasnya sudah bagus menurut si pemilik dan
berpengalaman menyabet gelar juara malah tidak terpilih menjadi pemenang. Kalau sudah begini sebenarnya apa saja sih yang menjadi kriteria dasar dari penilaian tim juri? kita bahas selengkapnya.
Penilaian Kontes Burung Kicau di Indonesia
Kriteria Dasar Penilaian
Perlombaan adu kicauan burung yang digelar baik secara mandiri oleh tim penyelenggara misalnya dari ebod, bnr, coklatan dan lainnya memakan waktu sekitar 30 menit untuk satu
kategori. Pesertanya cukup banyak tergantung dari kepopuleran si burung. Semakin tinggi maka semakin banyak pesertanya. bahkan ada yang mencapai 40 peserta sekali gantangan.
Kriteria dasar yang dinilai oleh juri ialah irama dan variasi lagu, volume suaranya, serta penilaian secara fisik yang sehat dan gaya tempurnya ketika berada di kontes.
Penilaian Lomba Burung Murai
Dari kriteria dasar penilaian burung kicau, untuk murai batu lebih spesifik lagi. Karena dari segi suara semua murai batu merdu, sehingga para juri menilai lagu atau isiannya.
Ada beberapa isian yang wajib ada padanya dan juga ada beberapa jenis burung tertentu yang mengurangi nilainya. Seperti suara ayam dan suara burung kutilang sehingga sebaiknya
dihindari oleh para pemilik. Murai batu juga dinilai bagaimana variasi kicauannya semakin tak ada suara aslinya maka semakin bagus dan gaya tempurnya dimana dia berkicau anteng
di tangkrikngan tidak naik turun ke dasar kandang dan juga berhasil meliuk-liukan badan dan ekornya maka dewan juri yang terhormat pun akan memberikan nilai plus kepadanya.
Penilaian Lomba Burung Kacer
Burung lombaan yang menjadi favorit di lapangan lainnya ialah kacer. Unggas fighter yang satu ini memang terkenal ngotot ketika berada di arena gantangan. Dari volume suaranya
dimana semakin nyaring dan pedes di telinga maka penilaian semakin bagus. variasi kicauan atau isiannya banyak ada beberapa burung yang berhasil ditirukan dan juga gaya
tempurnya ketika melihat lawanya, anti turun ke dasar kandang itulah mengapa ada yang memberikan bola-bola kecil didasar kandangnya supaya dia tidak mau turun kebawah.
Penilaian Lomba Burung Lovebird
Burung lovebird ini yang menjadi bintang dilapangan, dimana peminatnya banyak mulai dari yang tua hingga yang muda. Sehingga pihak panitia penyelenggara biasanya
menyediakan beberapa kelas untuk si lovebird ini dari yang baby sampai yang dewasa sudah mapan. Yang dinilai ialah kesehatan fisik, kecantikan bulunya sehat atau tidak
nya dan juga gaya yang ditampilkan ketika berada di gantangan burung serta ialah durasi ngekeknya. karena lovebird ini berbeda dengan murai dan kacer yang bisa dimasteri suara
unggas lain, untuk lovebird biasanya mereka dinilai ngekeknya siapa yang bisa ngekek dengan durasi panjang dan speed rapat tanpa jeda maka dia yang akan keluar sebagai pemenang.
Nah omkicau, itulah tadi ulasan mengenai penilaian kontes burung kicau yang banyak di selenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat
untuk kita semua sesama pecinta kicau. Terus semangat dan terus pantengin topik-topik terbaru yang akan kami bahas setiap harinya dan tetap semangat pecinta kicau di nusantara.